Swiss Open 2025 – Sejak Diincar Program Emas Olimpiade, Ganda Putra No 1 Malaysia Malah Sering Kalah, Bahkan Saat Jadi Unggulan Pertama

https://cuan128seo.com/ – Kekalahan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin di babak pertama Swiss Open 2025 semakin menyibak hasil ironi mereka. Pasangan independen itu justru sering kalah setelah diincar agar masuk program proyek emas Olimpiade pemerintah Malaysia.

Salah satu kekalahan tak terduga yang https://www.indorezeki.eu.org/ menghiasi hari pertama Swiss Open 2025 adalah tumbangnya Goh/Izzuddin.

Ganda putra ranking dua dunia https://cybernet12.web.id/ itu tak dinyana langsung tersingkir saat baru menjalani babak pertama di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, pada Selasa (18/3/2025).

Padahal, mereka datang bkc88 ke turnamen BWF World Tour Super 300 itu sebagai ganda putra unggulan teratas.

Menjadi unggulan pertama sama saja menjadi kontestan yang difavoritkan untuk juara.

Namun demikian, langkah awal Goh/Izzuddin di Basel malah sudab tersandung.

Merema kewalahana saat bertemu ganda putra Jepang, Hiroki Midorikawa/Kyohei Yamashita.

Juara India Open 2025 itu bahkan kalah duluan di gim pembuka yang sangat menguras mental.

Bagaimana tidak, mereka sudah langsung adu setting sampai kalah 23-25.

Walau bangkit di gim kedua, Goh/Izzuddin justru melemah dan kalah telak di gim penentuan.

Mereka kandas dengan skor 23-25, 21-15, 11-21.

Hasil tersebut jelas langsung menjadi aib martabat kontestan unggulan pertama pada turnmaen berhadiah 250.000 dolar AS ini.

Bahkan tidak cuma itu, kekalahan Goh/Izzuddin juga memastkkan pupusnya harapan Malaysia merengkuh gelar dari sektor ganda putra.

Negeri Jiran mengirim total tiga ganda putra ke Basel. Namun semuanya sudah rontok berjamaah setelah dua pasangan lain yaitu Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dan Nur Mohd Azryin/Tan Wee Kiong juga gugur.

Khusus bagi Goh/Izzuddin, kekalahan ini menambah hasil merah mereka setelah pekan lalu juga gagal melaju jauh di All England Open 2025.

Di ajang prestisius itu, mereka kalah di babak kedua dari Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan) yang berakhir jadi juara.

Selain itu, penurunan performa mereka ini juga secara kebetulan membersamai momen setelah mereka disorot untuk masuk dalam daftar atlet yang diproyeksikan meraih emas Olimpiade Los Angeles 2028 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia dalam program Road to Gold (RTG).

Akhir Februari lalu, mereka mengadakan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hanna Yeoh.

Mereka dijanjikan bantuan dana pemerintah jika mau meneima jadi atlet yang masuk program RTG, di mana dana itu untuk mendukung pelatihan, partisipasi turnamen, akomodasi, dan layanan dukungan mereka lainnya.

Sebagai pasangan independen, beban keuangan tentu saja bisa terangkat. Namun risiko menjadi harapan besar publik Malaysia juga akan makin besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *